Postingan

nyaru

sempat aku berpikir untuk menyamar menjadi bintang kelahiranmu maka aku bisa sebaik-baiknya cendikiawan yang membacamu; maka dengan itu aku bisa mengerti mengapa kamu sangat akrab dengan kekosonganmu mengapa kamu senang diselimuti keheningan mengapa aku tidak bisa menjadi satu-satunya kebisingan  yang dapat kamu terima haruskah aku menyamar menjadi bintang kelahiranmu

Lagu Kebun

kemarin, kiranya ada beberapa begawan yang bertanya padaku perihal apa-apa yang aku simpan di perapian untuk musim dingin yang berkepanjangan nanti aku tidak menjawabnya, karena ku pikir tidak perlu karena sebaik-baiknya yang boleh tahu jawaban itu, hanyalah tuan tapi tuan, aku mau kau baca perlahan-perlahan. tapi aku juga sangat berharap aku tak perlu menyambutmu untuk penjelajahan ke ujung bumi yang aku tidak tahu kapan akan berakhir   aku membuat kebun beserta lagunya.  untuk hari haru aku dan kau besok kalau memang ada benang merahnya.  semoga ada, kalau tidak aku akan curi dari tukang jahit di persimpangan jalan. akan aku jahit paksa, meski jariku bermandikan darah. selama denganmu, besok akan aku hadapi dengan taring dan seringai meski aku tidak di lahirkan untuk memiliki hal itu.   aku membuat kebun beserta lagunya.  sebab hanya itu yang dapat aku persiapkan untuk nanti-nanti kita di tahun-tahun berikutnya untuk besok-besok yang mungkin akan di tiup badai, atau sepoinya yang men

Enola Holmes; Film Feminist Paling Manis

Film Feminist yang disampaikan dengan manis dan juga sangat menyenangkan. Selain latar era victoria dan british accent yang membuat film ini begitu magis hal yang lain yang paling aku suka adalah tentang Bagaimana Ibu Enola mendidik Enola Holmes.  Seperti yang kita tahu, di Abad 19 perempuan di pandang sebelah mata. Perempuan di wajibkan memiliki tutur kata, cara makan, bahkan tertawa yang sudah di tanamkan sejak kecil. Perempuan di didik untuk menikah dan memiliki keluarga bukan di didik untuk menjadi seorang Pribadi.  Tetapi, Enola kecil tidak di ajarkan untuk menyulam, berdansa, berkebun, atau hal -hal lain yang di pelajari perempuan kebanyakan di masanya. Enola di ajarkan membaca, menulis, sains dan bahkan bertarung. Her mom is really prepare 'Her' for her live not prepare 'Her Live' dan itu adalah hal yang sangat menarik. Dari sisi parenting, yang aku lihat dari bagaimana Ibu dan Enola saling terkoneksi di umur Enola sedang tumbuh dan menyerap apapun dari sekelilin

Waspadai Latte Factor, Penyebab Keuanganmu Sering Bocor

Apakah kamu sering mengalami kebingungan dengan gajimu yang tiba-tiba habis entah kemana? Apesnya, dompet kamu sudah sekarat sebelum tanggal muda selanjutnya. Hayoo, coba ingat-ingat lagi. Apakah ada uang yang kamu habiskan untuk membeli hal-hal tidak penting dan berdalih sebagai self reward/kebutuhan.  Awass, mungkin itu adalah salah satu ciri kalau kamu sudah terjerat perangkap 'Latte Factor'. Istilah Latte Factor, pertama kali di cetuskan oleh David Bach. Ia menggunakan istilah Latte Factor untuk mendefinisikan kebiasaan orang-orang yang menghabiskan uang untuk hal-hal kecil yang rutin, yang sebenarnya ngga penting-penting banget. Analoginya adalah seperti ini, Kamu membeli kopi seharga Rp.20.000 setiap hari. Lalu di akumulasi selama 30 hari (1 bulan). Maka kamu akan menghabiskan Rp. 600.000 dalam sebulan hanya untuk sebuah kopi.  Latte Factor tidak hanya berupa kopi. Bisa juga berupa top up e-wallet, biaya transfer bank, air kemasan, dll.  Tanpa disadari, Latte Factor menja

Di Bagian Selatan Jakarta; Seni Itu Ada

Gambar
     Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur. Kendaraan yang berlalu lalang, suara bising dari gang-gang kecil, bahkan asap rokok dan asap dari tukang kaki lima yang menyatu. Membuat beberapa dari kita pasti merasa sangat lelah dengan segala hiruk pikuknya. Tapi kali ini, saya ingin membagikan kepada kalian semua mengenai sisi lain dari Kota Jakarta. Tepatnya di sisi timur Stasiun Kebayoran Lama. Jika kita telusuri kita akan memasuki kawasan Pasar Kebayoran. Yang mana mayoritas menjual barang-barang bekas seperti radio, TV, jam tangan bahkan ada juga beberapa yang menjual buku bekas dan mainan bekas dengan harga yang terjangkau. Hal ini sangat cocok bagi kalian yang memang tertarik di dunia thrifting barang. Berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan    Setelah lelah berkeliling dengan kawan saya, akhirnya kami memutuskan untuk mengisi energi kembali kami. Saya pun memasuki sebuah kedai terpencil yang awalnya saya tidak menaruh ekspektasi tinggi selain energi saya terisi kemb

Gincu Yang Tertinggal di Kopiku

Manusia sangat pelik. begitu pula dengan keterjauhan yang boleh jadi menjadi ajal kecil jika jarak yang tercipta, tak pernah di rawat atau di tengok barang sebentar. kosong, tak di perhatikan, menunjukan bahwa ikatan tersebut tengah menuju kematiannya sendiri.  seperti ikatan kau dan aku yang tercipta karna saling, sebelum berpaling. tatapanmu petang itu, hendak padam seperti hari yang segera usai dan emosi yang aku redam. tak ada lagi binar seperti saat matamu dan mataku bertemu untuk pertama kali. aku mencoba menyalakan kembali, namun mulutmu berbicara seperti air—mencegah binar itu kembali tumbuh; barang sedikit.  "maaf, kita tak berhasil. dan terima kasih, karena aku tidak mudah." katamu, tak boleh ada satu pun yang tertinggal, agar lupa cepat-cepat.  kau, terlalu terburu-buru, puan kau bahkan tidak mengizinkanku untuk mengenang atau mengingatmu selepas perpisahan yang tak pernah di persiapkan ini. kau, ingin aku pun segera lupa seperti dirimu yang sudah lupa bahkan sebel

Puan, Tuan dan Tuhan

"kalau aku memberimu kegelapan bagaimana kau menyikapinya?" "Aku akan semakin tenggelam saja sekalian sangat dalam. sebab tuhanku tidak pernah tidur, boleh jadi pula satu titik terang telah ia siapkan sebab aku menerima." "Kau yakin tuhan fokus memperhatikan mu? Bilamana tuhan sedang mengurusi hamba yang lain bagaimana?" "Aku yakin, sebab tuhan hidup di hati mereka yang yakin. ketika aku yakin, maka hal-hal di luar rencana akan memerah malu lalu melarikan diri." "Yakin akan kalah dengan takdir, jika takdirmu terus tenggelam? Mau lari kemana lagi kau?" "Lari ke pelukan tuhan. sebab ia yang pegang kendali atas semuanya. akan aku tegaskan, betapa keringatku sudah banjir untuk kata 'sampai'." "Jika memang tuhan memberimu takdir seperti itu, kau akan menikmatinya?" "Harus, apapun yang di beri, aku yakin, demi kebaikan diri.." "Berbiasalah, berbahagialah.." "Dengan senang hati, tanpa beban