Manusia sangat pelik. begitu pula dengan keterjauhan yang boleh jadi menjadi ajal kecil jika jarak yang tercipta, tak pernah di rawat atau di tengok barang sebentar. kosong, tak di perhatikan, menunjukan bahwa ikatan tersebut tengah menuju kematiannya sendiri. seperti ikatan kau dan aku yang tercipta karna saling, sebelum berpaling. tatapanmu petang itu, hendak padam seperti hari yang segera usai dan emosi yang aku redam. tak ada lagi binar seperti saat matamu dan mataku bertemu untuk pertama kali. aku mencoba menyalakan kembali, namun mulutmu berbicara seperti air—mencegah binar itu kembali tumbuh; barang sedikit. "maaf, kita tak berhasil. dan terima kasih, karena aku tidak mudah." katamu, tak boleh ada satu pun yang tertinggal, agar lupa cepat-cepat. kau, terlalu terburu-buru, puan kau bahkan tidak mengizinkanku untuk mengenang atau mengingatmu selepas perpisahan yang tak pernah di persiapkan ini. kau, ingin aku pun segera lupa seperti dirimu yang sudah lupa bahkan sebel